Sangkur Perancis Pak Parmin
Sebuah pisau tentara yang sepintas sama seperti pisau lainnya. Namun dibalik itu terdapat perbedaan yang sangat jelas ketika pak parmin menjelaskan sejarah sangkur (pisau) itu kepada kami. Setelah mendapatkan penjelasan dari beliau tentang sangkur ini maka saya menyimpulkan beberapa hal.
Yang pertama adalah bahwa di dalam sangkur ini ada dua hal mendasar yang sangat penting dalam perjalanan di alam bebas atau dihutan. kedau hal tersebut merupakan pertahanan diri (weapon) dan bertahan hidup (survival). Kedua hal ini dipadukan ke dalam sebuah sangkur. Sangkur ini memadukan dua konsep dasar dalam berpetualang ke dalam hutan atau gunung.
Bagian pertama sebagai pertahan diri, sangkur ini bisa digunakan sebagai senjata (weapon). Ia didesain mata runcing tajam, satu sisinya tajam dan satu sisinya bergerigi layaknya gergaji. Digunakan untuk memotong, menusuk, merobek, mengergaji, dan merusak. jika digunakan untuk menususk maka dia akan memberikan efek merusak yang sangat tinggi.
Bagian kedua sebagai alat bertahan hidup (survival kita). Di bagaian pegangan terdapat rongga tabung. Di dalamnya terdapat tabung yang berisi alat pancing, korek, kertas, kemudian sebagai penutup gagang tersebut terdapat kompas. Sarung sangkur tersebut bisa digunakan sebagai ketapel. di dalam sarungnya masih ada kotak persegi panjang yang di dalamnya terdapat kelangkapan ketapel. Di ujung kota persegi panjang tadi terdapat rongga dan cermin yang bisa digunakan untuk memberikan kode sos kepada pesawat terbang sebagai penanda posisi. Diantara sarung dengan tali gantungannya terdapat pisau lempar yang diselipkan disela-selanya. Pisau ini bisa digunakan sebagai psiau lempar dan pembuka tutup kaleng, peraut bambu.
Banyak sangkur yang juga dibuat. Tapi akan berbeda dengan sangkur prancis pak parmin ini. Coba kita perhatikan! Bagaimana sang perancang pisau bisa begitu detail memadukan dua konsep tersebut. Satu alat tetapi memilki banyak fungsi. Dia si Perancang sangkur ini begitu menguasai dasar-dasar dalam perjalanan di gunung. Sehingga hal-hal kecil yang dimasukan di dalamnya menjadi sangat berarti.
Yang Kdeua, Jangan suka menyepelekan hal-hal kecil apalagi kalau hal itu adalah hal yang sangat mendasar. Mualailah dari sekarang untuk selalu memulai dari ha-hal kecil. Rubahlah pola pikir anda karena dengannya anda akan diam atau bergerak, ganti semua pikiran buruk menjadi pikiran yang selalu berpikir positive. tanamkan rasa sabar, syukur dan ikhlaskanlah setiap perbuatan anda. Buang jauh-jauh sampah (pikiran negative) yang ada di otak anda, Mulailah dengan menyebut nama Allah, tersenyumlah, tertawalah, berbahagialah, menangislah, dan bersungguh-sungguhlah. tentukan visi anda. selalu mohon pertolongan kepada-Nya.
Yang ketiga, apapun pekerjaan anda saat ini, maka tekunilah, palajarilah, kuasai konsep-konsep dasarnya. Bersabarlah dalam mempelajarinya. Kita tidak akan pernah sampai kepada sang ahli di dalam bidangnya jika konsep-konsep dasar tidak mampu kita kuasai dengan baik.
Yang pertama adalah bahwa di dalam sangkur ini ada dua hal mendasar yang sangat penting dalam perjalanan di alam bebas atau dihutan. kedau hal tersebut merupakan pertahanan diri (weapon) dan bertahan hidup (survival). Kedua hal ini dipadukan ke dalam sebuah sangkur. Sangkur ini memadukan dua konsep dasar dalam berpetualang ke dalam hutan atau gunung.
Bagian pertama sebagai pertahan diri, sangkur ini bisa digunakan sebagai senjata (weapon). Ia didesain mata runcing tajam, satu sisinya tajam dan satu sisinya bergerigi layaknya gergaji. Digunakan untuk memotong, menusuk, merobek, mengergaji, dan merusak. jika digunakan untuk menususk maka dia akan memberikan efek merusak yang sangat tinggi.
Bagian kedua sebagai alat bertahan hidup (survival kita). Di bagaian pegangan terdapat rongga tabung. Di dalamnya terdapat tabung yang berisi alat pancing, korek, kertas, kemudian sebagai penutup gagang tersebut terdapat kompas. Sarung sangkur tersebut bisa digunakan sebagai ketapel. di dalam sarungnya masih ada kotak persegi panjang yang di dalamnya terdapat kelangkapan ketapel. Di ujung kota persegi panjang tadi terdapat rongga dan cermin yang bisa digunakan untuk memberikan kode sos kepada pesawat terbang sebagai penanda posisi. Diantara sarung dengan tali gantungannya terdapat pisau lempar yang diselipkan disela-selanya. Pisau ini bisa digunakan sebagai psiau lempar dan pembuka tutup kaleng, peraut bambu.
Banyak sangkur yang juga dibuat. Tapi akan berbeda dengan sangkur prancis pak parmin ini. Coba kita perhatikan! Bagaimana sang perancang pisau bisa begitu detail memadukan dua konsep tersebut. Satu alat tetapi memilki banyak fungsi. Dia si Perancang sangkur ini begitu menguasai dasar-dasar dalam perjalanan di gunung. Sehingga hal-hal kecil yang dimasukan di dalamnya menjadi sangat berarti.
Yang Kdeua, Jangan suka menyepelekan hal-hal kecil apalagi kalau hal itu adalah hal yang sangat mendasar. Mualailah dari sekarang untuk selalu memulai dari ha-hal kecil. Rubahlah pola pikir anda karena dengannya anda akan diam atau bergerak, ganti semua pikiran buruk menjadi pikiran yang selalu berpikir positive. tanamkan rasa sabar, syukur dan ikhlaskanlah setiap perbuatan anda. Buang jauh-jauh sampah (pikiran negative) yang ada di otak anda, Mulailah dengan menyebut nama Allah, tersenyumlah, tertawalah, berbahagialah, menangislah, dan bersungguh-sungguhlah. tentukan visi anda. selalu mohon pertolongan kepada-Nya.
Yang ketiga, apapun pekerjaan anda saat ini, maka tekunilah, palajarilah, kuasai konsep-konsep dasarnya. Bersabarlah dalam mempelajarinya. Kita tidak akan pernah sampai kepada sang ahli di dalam bidangnya jika konsep-konsep dasar tidak mampu kita kuasai dengan baik.
Komentar
Posting Komentar