Jalur Pendakian Bambangan Gunung Slamet



Jalur Bambangan adalah jalur yang sangat populer dikalangan pendaki dan merupakan jalur yang sangat sering digunakan dalam pendakian Gunung Slamet. Dari ketiga jalur yang ada di Gunung Slamet, jalur bambangan merupakan jalur terpendek. Pintu pendakian terletak di Desa Bambangan Serayu.


Gambar  pintu pendakian


 Base Camp terletak sekitar 20 meter dari gerbang pendakian.

Gambar  base camp

 Selepas dari jalan aspal perkampungan pendaki akan menyebrangi sungai selanjutnya melewati ladang penduduk. Di Lereng Selatan Gunung Selamet yang masih berhutan lebat masih terdapat Harimau Jawa (Panthera tigris sodaica). Jalur Bambangan memiliki sembilan pos pendakian. Pos-pos tersebut adalah sebagai berikut:
1.    Pos I ( Pondok Gembirung )

Gambar 2.2 pondok gembirung
2.    Pos II (Pondok Walang)

Gambar 2.3 pondok walang
3.    Pos III (Pondok Cemara)

Gambar 2.4 pondok cemara
4.    Pos IV (Pondok Samarantu)

Gambar 2.5 pondok samarantu
5.    Pos V (Pondok Mata Air)

Gambar 2.6 pondok mata air
6.    Pos VI (Pondok Syamyang Jampang)

Gambar 2.7 pondok syamyang jampang
7.    Pos VII (Pondok Syamyang Kendit)

Gambar 2.8 pondok syamyang kendit
8.    Pos VIII (Pondok Syamyang Ketebon)

Gambar 2.9 pondok syamyang ketebon
9.    Pos IX (Pelawangan).

Gambar 2.10 palawangan
Dari gerbang Bambangan sampai ke pos I (Pondok Gembirung) pendaki akan melwati ladang penduduk selama 1 jam. Setelah itu mulai melewati hutan pinus yang. Sebelum mencapai pos 1 (Pondok Gembirung ) pendaki akan melewati jalur dengn kemiringan 45̊. Pada Pos 1 ini pendaki bisa beristirahat ataupun berteduh di pondok dengan lebar 4x6 meter.
Dari Pos 1 (Pondok Gembirung)  sampai pos III (Pondok Cemara), pendaki akan melewati perjalanan yang cukup sulit dengan kemiringan jalur diatas 45̊. Jalur yang licin di tengah lingkungan hutan hujan tropis  yang lebat dan indah  akan membahayakan jika tidak hati-hati. Dari Pos 1 sampai pos V adalah habitat Harimau Jawa.
Dari pos III  (Pondok Cemara ) sampai pos V (Pondok Mata Air ) sedikit agak landai dibandingkan dengan jalur dari pos 1 sampai pos III, tetapi banyaknya pepohonan yang tumbang membuat pendaki harus merayap atau memanjat untuk melewati pepohonan yang tumbang itu.
Di Pos V terdapat mata air tepatnya disebelah kiri berjalan menurun sedikit kebawah  sekitar 10 menit berjalan dan di pos ini juga terdapat pondok tempat beristirahat dan bisa digunakan untuk bermalam sembari menghilangkan rasa letih.
Dari pos VI sampai pos VIII pendaki akan menemui  vegetasi alam yang sudah mulai terbuka dari yang tadinya hutan hujan tropis yang lebat menjadi hutan dengan semak belukar, pohon-pohon  juga sudah tidak  ada lagi yang besar. Pada pos VII terdapat Pondok  syamyang kendit tempat peristirahatan  buat  para  pendaki.
Dari pos VIII ke pos  IX pendaki akan melewati padang rumput dan padang bunga edelwis serta pohon-pohon yang sudah terbakar.

Gambar 2.1 medan pos VIII
Rumput yang basah juga sangat berbahaya apabila para pendaki tidak hati-hati disertai dengan jalan yang licin dan sudut kemiringan diatas 45̊ .
Dari pos IX sampai Puncak  jalurnya sangat berbeda dengan jalur dari pos 1 sampai pos VIII.

Gambar 2.11 medan pos IX
Pendaki akan menemui jalur dengan kemiringan diatas 50̊  dan disertai dengan jalur yang sangat labil karena kebanyakan didominasi bebatuan dan pasir sehingga dibutuhkan tenaga ekstra dan tingkat kehati-hatian yang tinggi.

Puncak Gunung Tertinggi di Jawa Tengah Gunung Slamet 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fokus Uyy !!

Salah Gaul atau Pemahaman Akidah Kurang?

Hal Yang Berharga dan Jangan Dihilangkan di Kehidupan Kita