Bekerja Sama Memecahkan Masalah
Assalamualaikum
Kali ini saya mau bercerita sedikit tentang pengalaman yang sederhana bersama anak-anak GEMPAR (Generasi Muda Pecinta Alam Rimba) POLPOS.
Disuatu pagi yang cerah dan lumayan dingin di parkiran belakang gedung pendidikan Politeknik Pos Indonesia. Seperti layaknya hari-hari minggu sebelumnya kami selalu bersiap untuk melakukan olahraga pagi. Olahraga ini diagendakan untuk mempersiapakan Calon anggota Gempar agar siap ketika pendidikan dan latihan dasar nanti.
Sambil menunggu anak-anak yang lain di Sekere Gempar saya melihat ada bola futsall di Lemari Besi Gempar dan karena saya suka bermain futsall akhirnya saya putuskan untuk mengajak Bardan dan Cepot untuk melakukan pemanasan sambil melakukan passing-passing di lapangan parkir belakang. Lebih tepatnya kita bermain dengan melakukan free style jugling, heading menggoper bola dan begitu terus. Hampir setengah jam lebih waktu yang sudah dihabiskan.
Anak-anak yang lain pun sudah mulai berdatangan. Egi Bardan dan saya mejungling-jugling bola, kemdian datang si Onya yang sudah layaknya pemain futsall pria dengan sepatu futsall warna pink menyala ikut bergabung dengan kita.Saking asiknya bermian bola, Si cepot menendang bola dan tanpa terkontrol dan akhirnya boalnya jatuh di pinggir sungai sebelah parkiran.Untungya boalnya nyangkut di semak yang dibatasi tembok Poltepos yang tingginya kira-kira 3 meteran lah.
Si cepot nampaknya kebinggungan dan mencoba mencari cara untuk bisa mengambil bola itu. Kemudian egi mengusulkan naik lewat sudut tembok, tapi lumayan jauh jaraknya dan tidak memungkinkan untuk loncat dari sana. Akhirnyacepot mengundurkan diri dan turun lagi. Anak-anak yang lain pun tidak diam saja tetapi juga berpikir dan mencari celah untuk bisa mengambil bola tersebut.
Si Onya akhirnya melihat ada besi bekas kerangka parkiran yang kebetulan lagi dibongkar saat itu. Dia mengusulkan untuk menggunakan tangga itu saja. Karena kerangka besi yang mirip tangga itu lumayan berat, semuanya membantu untuk mengangkat dan menempatkan kerangka itu pada posisinya.
Kerangka tersebut kemudian dinaikan ke dinding, onya dan bardan memegang tangga dan cepot kemudian naik ke atas lagi, Kemudian Saya dan Egi mengangkat lagi tangga itu dibantu dorongan dari bawah oleh bardan dan onya ke atas tembok. Karena tembok polposnya diatasnya ada kawat sambil beregangan pada tembok kami angkat dan pindahkan tangganya ke sisi yang lain tembok. Cepot turun dan mengambil Bola tersebut Kemudian naik lagi dan turun kembali ke parkiran. Sambil bahu membahu kami angkat lagi tangga tersebut kembali ke sisi parkiran. Akhirnya selesai juga. Kami pun mengembalikan kerangka besi tersebut ke tempat kami mengambilnya. dan memulai acara latihan pagi.
Sederhana bukan, Hal-hal yang kelihatan mustahil menjadi mudah dikerjakan jika diselesaikan oleh banyak orang. Itulah Indanhya bekerja sama. Hal yang berat menjadi ringan. Semuanya pasti udah pada tau. Lidi jika hanya sebatang akan mudah untuk dipatahkan tapi jika lidi yang satu ini digabungkan dengan puluhan lidi atau ratusan. Maka akan sulit untuk dipatahkan. Dan tentunya bisa digunakan juga buat Nyampu halaman (naluri tukang sapu) hehehe.
Wajar saja sekiranya jika Sholat berjamah itu Pahalnya 70 derajat lebih dibandingkan dengan sholat sendiri.
Semoga bermanfaat ya :)
tolong sebarkan dengan yang lain. Sehingga kita akan selalu mau bekerjasama setiap saat (asal jangan bekerja sama dalam kemaksiatan aja).
Terima Kasih
Wassalam
Komentar
Posting Komentar